Inilah Kesesatan Aqidah Syi’ah
Abdullah bin Muhammad As-Salafi  
  Kunjungan Buku : 101858  
Inilah Kesesatan Aqidah Syi’ah
     Inilah Kesesatan Aqidah Syi’ah
     Mukaddimah
     Sejarah Lahirnya Rafidhah
     Sebab Penamaan Syi’ah dengan Rafidhah
     Berbagai Macam Sekte Rafidhah
     Aqidah Bada’ yang Diyakini oleh Rafidhah
     Aqidah Rafidhah tentang Sifat-sifat Allah
     Aqidah Rafidhahtentang al-Qur'an yang Dijaga Keotentikannya oleh Allah
     Aqidah Rafidhah tentang Para Sahabat Rasulullah
     Sisi Kesamaan Antara Yahudi dan Rafidhah
     Aqidah Rafidhah tentang Imam-imam Mereka
     Aqidah Raj’ah bagi Rafidhah
     Aqidah Rafidhah tentang Taqiyyah
     Aqidah Rafidhah tentang ath-Thinah
     Aqidah Rafidhah tentang Ahlus Sunnah
     Aqidah Rafidhah tentang Nikah Mut’ah dan Keutamaannya
     Aqidah Rafidhah tentang Kota Najf dan Karbala serta Keutamaan Menziarahinya
     Sisi Perbedaan Antara Syi’ah dan Ahlus Sunnah
     Aqidah Rafidhah tentang Hari ‘Asyura dan Keutamaannya Menurut Mereka
     Aqidah Rafidhah tentang Bai’at
     Hukum Pendekatan Antara Ahlus Sunnah yang Mengesakan Allah dengan Syi’ah yang Menyekutukan-Nya
     Komentar Ulama Salaf dan Khalaf tentang Rafidhah
     Surat al-Wilayah yang Diakui Rafidhah Termasuk Satu Surat dalam al-Qur’an
     Lauh Fathimah Didakwakan Sebagai Wahyu yang Turun kepada Fathimah
     Doa Dua Patung Quraisy
     Penutup
     Referensi Penting untuk Membantah Aqidah Syi’ah
     Buku-buku Kontemporer
     Beberapa Situs Rujukan untuk Membantah Syi'ah
     Sambutan Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
 
Hukum Pendekatan Antara Ahlus Sunnah yang Mengesakan Allah dengan Syi’ah yang Menyekutukan-Nya

Dalam masalah ini saya menganggap cukup de-ngan menukil salah satu makalah yang ditulis oleh Dr. Nashir al-Qiffari dalam bukunya Mas'alatut Taqrib, pa-da makalah yang ke tujuh beliau mengatakan, “Bagai-mana mungkin menyamakan orang Syi'ah dengan Ahlus Sunnah, di mana mereka (Syi'ah) mencela kitab Allah, menafsirkannya dengan penafsiran yang tidak benar, dan beranggapan bahwa Allah I menurunkan kitab-kitabNya kepada para imam mereka, selain al-Qur'anul Karim,[1] dan berpendapat, derajat keimaman sama dengan derajat kenabian, dan para imam me-nurut mereka seperti para Nabi atau lebih utama, dan menafsirkan ibadah kepada Allah I yang mana ini merupakan inti risalah setiap Rasul tidak dengan mak-na yang sebenarnya. Ibadah menurut mereka adalah taat kepada para imam, dan penyekutuan Allah menu-rut mereka adalah menyertakan ketaatan kepada selain imam mereka dengan ketaatan kepada imam mereka.”

Di samping itu, mereka mengkafirkan para saha-bat terbaik Nabi r dan mengkafirkan semua sahabat kecuali tiga atau empat atau tujuh, sesuai dengan per-bedaan riwayat mereka.

Mereka memiliki konsep keagamaan yang berbe-da dengan mayoritas umat Islam, seperti masalah ke-imaman, kema'shuman (maksudnya para imam ter-jaga dari dosa dan kesalahan) taqiyyah, munculnya kembali para imam, menghilangnya para imam untuk kembali lagi, dan bada' (munculnya ilmu pengetahuan bagi Allah yang diawali ketidaktahuan).[2]

 

 

 

Ñc&dÐ

 

 



[1]       Pembaca yang budiman, di akhir risalah ini kami sertakan salah satu surat, yang diakui oleh mereka telah dihapus dari al-Qur'an yang dinamakan dengan surat "Al-Wilayah", diambil dari kitab Fashlul Khitab, ditulis oleh seorang tokoh Rafidhah yang telah binasa: An-Nuri ath-Thabrasi. Tentu ini sebagai pendustaan ke-pada Allah yang telah berjanji akan menjaga al-Qur'an.

Firman-Nya: "Sesungguhnya Kami yang menurunkan al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (Al-Hujurat: 9)

Apakah masih ada orang yang meragukan kekafiran mereka yang berkeyakinan seperti itu?

[2]       Mas'alatut Taqrib, karya Dr. Nashir al-Qiffari—semoga Allah menjaganya dan Allah memberikan manfaat kepada manusia de-ngan apa yang telah beliau tuliskan—, hal. 2/302.


 

 
Retour a la page principale
قسم الأخـبـار :: الدفاع عن السنة