Inilah Kesesatan Aqidah Syi’ah
Abdullah bin Muhammad As-Salafi  
  Kunjungan Buku : 102125  
Inilah Kesesatan Aqidah Syi’ah
     Inilah Kesesatan Aqidah Syi’ah
     Mukaddimah
     Sejarah Lahirnya Rafidhah
     Sebab Penamaan Syi’ah dengan Rafidhah
     Berbagai Macam Sekte Rafidhah
     Aqidah Bada’ yang Diyakini oleh Rafidhah
     Aqidah Rafidhah tentang Sifat-sifat Allah
     Aqidah Rafidhahtentang al-Qur'an yang Dijaga Keotentikannya oleh Allah
     Aqidah Rafidhah tentang Para Sahabat Rasulullah
     Sisi Kesamaan Antara Yahudi dan Rafidhah
     Aqidah Rafidhah tentang Imam-imam Mereka
     Aqidah Raj’ah bagi Rafidhah
     Aqidah Rafidhah tentang Taqiyyah
     Aqidah Rafidhah tentang ath-Thinah
     Aqidah Rafidhah tentang Ahlus Sunnah
     Aqidah Rafidhah tentang Nikah Mut’ah dan Keutamaannya
     Aqidah Rafidhah tentang Kota Najf dan Karbala serta Keutamaan Menziarahinya
     Sisi Perbedaan Antara Syi’ah dan Ahlus Sunnah
     Aqidah Rafidhah tentang Hari ‘Asyura dan Keutamaannya Menurut Mereka
     Aqidah Rafidhah tentang Bai’at
     Hukum Pendekatan Antara Ahlus Sunnah yang Mengesakan Allah dengan Syi’ah yang Menyekutukan-Nya
     Komentar Ulama Salaf dan Khalaf tentang Rafidhah
     Surat al-Wilayah yang Diakui Rafidhah Termasuk Satu Surat dalam al-Qur’an
     Lauh Fathimah Didakwakan Sebagai Wahyu yang Turun kepada Fathimah
     Doa Dua Patung Quraisy
     Penutup
     Referensi Penting untuk Membantah Aqidah Syi’ah
     Buku-buku Kontemporer
     Beberapa Situs Rujukan untuk Membantah Syi'ah
     Sambutan Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
 
Aqidah Rafidhah tentang Hari ‘Asyura dan Keutamaannya Menurut Mereka

Pada sepuluh hari pertama dari bulan Muharram setiap tahun, orang-orang Syi’ah mengadakan ritual kesedihan dan ratapan. Saat itu mereka melakukan demonstrasi di jalan-jalan dan lapangan-lapangan umum, dengan memakai pakaian serba hitam, sebagai lambang kesedihan mereka. Hal ini mereka lakukan untuk mengenang gugurnya al-Husain t, dengan ber-keyakinan bahwa ini merupakan sarana pendekatan kepada Allah yang paling agung.

Dalam acara ini mereka memukul-mukul pipi de-ngan tangan mereka, memukul dada dan punggung, menyobek-nyobek saku, menangis berteriak histeris de-ngan menyebut, “Ya Husain-Ya Husain!!”

Terutama pada tanggal 10 Muharram, mereka me-lakukan itu lebih dari perbuatan di atas. Mereka me-mukuli diri sendiri dengan cemeti dan pedang, sebagai-mana terjadi di negara yang dikuasai oleh Rafidhah seperti Iran.

Bahkan para tokoh terkemuka mereka mengan-jurkan perbuatan yang hina ini, yang dijadikan lelucon bangsa lain.

Pernah salah seorang dari narasumber mereka yang bernama Muhammad Hasan Ali (Kasyiful Ghi-tha), ditanya tentang perbuatan kaumnya yang me-mukul-mukul pipi dan yang lainnya, maka ia menja-wab, itu semua merupakan syiar ajaran Allah, sebagai-mana firman-Nya:

 

ذَٰلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ ﴿٣٢﴾ الحج

 â€œDemikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesung-guhnya itu timbul dari ketakwaan hati” (Al-Hajj: 32)[1]



[1]       Acara-acara yang hina ini mereka lakukan setiap tahun. Perlu diketahui, Nabi r melarang perbuatan ini. Seperti dalam riwa-yat Muslim hadits no. 103, tentang larangan memukul pipi dan menyobek-nyobek saku, tapi Rafidhah adalah sekte yang paling banyak mendustakan hadits Nabi r.


 

 
Retour a la page principale
قسم الأخـبـار :: الدفاع عن السنة